20 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Begini Usul Pebisnis Jika eks-Terminal 2 JICT Difungsikan Lagi - 14 Feb 2020

Pebisnis logistik di pelabuhan Tanjung Priok mengusulkan agar fasilitas eks-Terminal 2 JICT dapat di manfaatkan untuk layanan peti kemas antarpulau (domestik).

Hal itu dikemukakan Adil Karim, Ketua Umum DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta kepada wartawan, di Jakarta.

Menurut Adil, Pelabuhan Tanjung Priok memerlukan fasilitas terminal peti kemas domestik yang bersifat dedicated atau tidak bercampur dengan pelayanan ocean going dan lainnya.

"Priok perlu juga lebih fokus dan memerhatikan pelayanan peti kemas domestiknya. Karena itu ketimbang idle, sebaiknya eks-Terminal 2 JICT untuk domestik," ucapnya.

Kendati begitu, Adil mengingatkan agar disiapkan mekanisme manajemen trafic lalu lintas yang lebih baik terhadap peti kemas antarpulau yang juga sebagai feeder (pengumpan) untuk kegiatan ocean going di pelabuhan Priok.

Sementara itu, Pengurus DPP Aptrindo Gagan Gartika, justru mengusulkan supaya fasilitas eks terminal 2-JICT difungsikan sebagai buffer area trucking.

Alasannya, imbuhnya, masih cukup banyak trucking yang ‘wara-wiri’ didalam pelabuhan karena menunggu selesaiknya kartu ekapor dari terminal sehingga belum bisa masuk ke gate terminal peti kemas.

Gagan mengatakan, buffer area trucking yang disiapkan IPC/PT.Pelindo II di lahan eks Pacific Paint di Jl. Martadinata Ancol, belum bisa dimanfaatkan secara maksimal lantaran posisinya berada di bagian barat.

"Padahal mayoritas trucking yang melayani Priok berasal dari wilayah timur seperti bekasi, Karawang dan Jawa Barat," ujar Gagan.

Sejak tahun 2012, fasilitas eks Terminal 2 Jakarta International Container Terminal (JICT) di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, yang memiliki kapasitas lapangan penumpukan 9 hektare itu tidak digunakan lagi untuk aktivitas komersial.

Akibatnya, fasilitas itu sudah hampir 8 tahun masih idle lantaran tidak termanfaatkan untuk kegiatan layanan sandar kapal dan bongkar muat peti kemas.

Kondisi eksisting fasilitas terminal 2-JICT di Pelabuhan Tanjung Priok, saat ini memiliki kedalam kolam dermaga -7 s/d -8 Low Water Spring (LWs).

Terminal peti kemas itu juga sudah dilengkapi peralatan bongkar muat a.l.; 12 unit Rubber Tired Gantry Cranes (RTGc) dan empat unit Container Cranes (CC), serta terkoneksi dengan sistem pelayanan peti kemas berbasis tehnologi terkini/Next-Generation atau N-Gen.

Wakil Dirut PT JICT, Riza Erivan menyatakan bahwa saat ini pengelolaan fasilitas eks terminal 2 JICT tersebut tidak lagi dilaksanakan oleh JICT.

Adapun JICT merupakan perusahaan patungan antara PT Pelabuhan Indonesia II/IPC dan Hutchison Port Indonesia.

Sumber berita: