4 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Tak perlu malu impor pangan - 15 Apr 2013

Masalah kenaikan harga bahan pangan yang terjadi akibat ketidakseimbangan pasokan kebutuhan dalam negeri dengan kebijakan pembatasan impor, menuai pandangan dari pengamat.

Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Destry Damayanti menilai kebijakan pemerintah untuk menciptakan swasembada pangan, seperti yang pernah diraih Indonesia pada masa Orde Lama silam, sangat kurang berimbang.

"Saya pikir kalau memang kita belum bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri sendiri, kita tidak perlu malu untuk impor,"ujar dia di Jakarta, Senin (15/4/2013).

Dia menyatakan langkah impor tidak selamanya menimbulkan image jelek bagi sebuah negara. Hal tersebut tergantung dari tujuannya.

Destry juga menambahkan kebijakan impor bisa menjadi wujud efisiensi pendanaan dalam pemenuhan kebutuhan suatu negara.

"Produk impor itu kan lebih gampang diperoleh, murah, barang cepat didapat, dan tak perlu repot-repot produksi," tutur dia.

Dalam hal ini, Destry lebih menyarankan kepada pemerintah, semstinya untuk tetap fokus dalam pencapaian tujuan bersama dan perlu adanya kebijakan-kebijakan pandukung untuk menstabilkan ekonomi negara ini.

"Tidak semata-mata dengan satu kebijakan semua akan mudah terselesaikan, hal itu mesti didukung kebijakan-kebijakan yang lain yang berkaitan dan saling mendukung," tandas dia.

sumber: liputan6.com