Harga pangan perlu stabil sebelum kenaikan BBM - 01 May 2013
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berjanji akan menstabilkan harga pangan (sembako) jelang kenaikan harga BBM. Sehingga kebijakan untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dapat segera direalisasikan pemerintah.
"Sudah stabil Insya Allah, April Mei sudah stabil dan saya rasa tidak jadi hambatan bila BBM dinaikan," ujarnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/4/2013)
Ia menuturkan kestabilan harga pangan dapat menjadi bekal sebelum harga BBM dinaikkan. "Sangat menjadi pertimbangan, makanya kalu harga pangan turun, itu akan menjadi bekal untuk kita mengambil sikap atas kenaikan harga (BBM)," jelasnya.
Sehingga, jika opsi kenaikan benar terjadi, lonjakan harga pangan tidak terjadi secara signifikan. "Mungkin naik, makanya kita harus jaga lah tapi dengan penurunan harga-harga pangan di bulan April ini, sudah kelihatan kan, ini tinggal keberlanjutannya saja ke depan gimana," jawabnya.
Saat ini, menurut Gita yang menjadi fokus adalah harga daging yang masih tinggi. "Tinggal daging saja yang diturunin, daging pokoknya harus kita lakukan apapun yang harus kita lakukan, supaya harganya itu rata-rata Rp 75.000. Kalau buah aman lah," jelas Gita.
Hal yang sama pun untuk upaya menurunkan harga daging sapi yang saat ini masih tinggi.
"Secepat mungkin , ini kan masih Rp 90.000 ke atas, makanya kita mau akselerasi impor. Untuk sementara apa itu yang dipotong atau bakalan, yang pasti untuk tipe-tipe yang tidak bisa di substutusi atau diproduksi dalam negeri," tutupnya.
GULA DUNIA
Pergerakan harga gula berjangka untuk perdagangan hari ini (30/4) tercatat mengalami kenaikan dan melanjutkan kenaikan beruntun dalam 4 hari perdagangan terakhir. Naiknya harga gula disebabkan oleh ekspektasi kenaikan produksi ethanol di Brasil. Brasil yang merupakan produsen gula terbesar dunia tahun ini telah memproduksi gula sebanyak 35,5 juta ton.
Seperti sebelumnya, penggunaan ethanol di Brasil terus mengalami kenaikan sebagai substitusi bahan bakar. Kenaikan permintaan ethanol disebabkan oleh imbas melonjaknya harga minyak mentah dalam sepekan terakhir pasca terpuruk.
Harga gula berjangka saat ini naik 1% menjadi 17,62 sen per pon di ICE Futures, New York. SEdangkan harga kakao melemah 0,6% menjadi 2322 dollar per ton.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga gula untuk esok hari akan masih mengalami kenaikan seiring dengan naiknya data kepercayaan konsumen AS untuk bulan Maret lalu sehingga memicu potensi kenaikan permintaan akan produk pangan.
Sumber: detik Finance/vibiznews.com |
