4 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Aturan izin impor hortikultura satu atap berlaku Juni - 01 May 2013

Kebijakan satu pintu prosedur impor hortikultura mulai diterapkan Juni mendatang. Pemerintah berjanji proses izin lebih singkat dan transparan. “Loket bisa mulai dibuka Juni,” ujar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ditemui di sela-sela kegiatan Pertandingan Persahabatan Bulutangkis dengan Anggota DPR di Kompleks Parlemen, Senin (29/4) malam.

Pengurusan terintegrasi online antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian diharapkan bisa memotong waktu pengurusan yang terkesan lama. “Kalau di kita dua tiga hari saja. Mengurus RIPH (Rekomendasi Impor Produk Hortikultura) tujuh hari. Saya rasa 10 hari bisa selesai,” tuturnya.

Sebelumnya, pada 27 April lalu, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan revisi permentan dan permendag mengenai hortikultura membuat proses pengurusan lebih singkat karena banyak prosedur yang dipangkas.

“Kalau kemarin dua tiga bulan, sehingga banyak ketidakpastian. Banyak orang menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Tidak ada RIPH juga dia impor saja,” ujar Rusman.

Ia menuturkan, nantinya para importir akan menyerahkan berkas ke loket. Berkas langsung diperiksa oleh Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian untuk ditentukan alokasinya. “Dikasih nomor di situ, diteken dirjen atas nama menteri. Dalam waktu bersamaan dia online dengan Kemendag, sehingga data hortikutura dia sudah tahu berapa jumlah perusahaannya,” kata Rusman.

IMPOR DAGING

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengklaim harga produk pangan di pasaran hingga April 2013 telah mengalami penurunan signifikan. Namun harga daging yang masih tinggi bakal ditekan menjadi Rp 75 ribu per kilogram (kg).

"Penurunan harga produk pangan di April ini sudah kelihatan. Tinggal daging saja yang masih Rp 90 ribu per kg. Maka dari itu, kami akan melakukan upaya supaya harga rata-rata bisa mencapai Rp 75 ribu-Rp 76 ribu per kg," tukas dia di Jakarta, Selasa (30/4/2013).

Target penurunan harga daging, diakui Gita akan dilakukan secepatnya melalui langkah akselerasi impor daging dalam bentuk bakalan maupun daging potong.

"Kami ingin akselerasi impor untuk sementara, apakah yang daging potong atau bakalan. Yang pasti hanya untuk tipe daging yang tidak bisa di substitusi dan di produksi di dalam negeri," ungkap dia.

Gita menerangkan stabilitas harga pangan sangat berpengaruh terhadap kebijakan BBM subsidi.

"Masalah BBM tentu sangat berpengaruh ke harga pangan. Kalau harga pangan turun, itu akan menjadi bekal untuk pemerintah mengambil sikap terhadap BBM. Terpenting, harga pangan April sudah stabil, dan mudah-mudahan Mei-Juni ini juga stabil," tandas Gita.

UNGGAS CINA

Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Pujiatmoko, mengungkapkan, pada kasus H7N9, pemerintah telah mengantisipasi melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44 Tahun 2013 tanggal 10 April yang melarang adanya pemasukan unggas hidup dan produk-produk turunannya dari Cina ke Indonesia. Larangan ini kemudian diperkuat dengan surat edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan tanggal 11 April kepada asosiasi dan pelaku usaha untuk menghentikan impor unggas dan produknya dari Cina ke Indonesia.

"Kami selalu koordinasi dengan Badan Karantina Pertanian untuk memperketat pemasukan produk unggas dari negara lain yang sertificate of origin-nya berasal dari Cina," kata Pujiatmoko dalam diskusi "Mewaspadai Virus Flu Burung H7N9", di kantor Litbang Pertanian, Jakarta, Selasa, 30 April 2013. Pemerintah, dia menambahkan, juga terus mensurvei pasar-pasar unggas hidup di seluruh wilayah Indonesia untuk mewaspadai penularan virus H7N9.

Penyebaran virus flu burung strain H7N9 yang terjadi di Cina juga membuat pemerintah Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi di dalam negeri. "Manusia yang terkena virus H7N9 ternyata diketahui tidak kontak langsung dengan unggas. Ini hal yang cukup menarik, karena H7N9 tidak menyebabkan kematian bagi unggas, tapi cukup mematikan bagi manusia yang terinfeksi," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian Kementerian Pertanian, Haryono.

Haryono menyatakan, sampai saat ini belum ada bukti penularan virus H7N9 dari manusia ke manusia. Namun, ia memastikan bahwa karakteristik virus H7N9 sangat berbeda dengan virus flu burung yang pernah terjadi di Indonesia H5N1. Virus H7N9 pada unggas tidak mengakibatkan kematian tinggi sehingga tidak menyebabkan kepanikan para peternak unggas. Sangat berbeda dengan virus H5N1 yang menimbulkan kematian pada unggas, sehingga kejadian penyakit dilaporkan secara cepat.

"H5N1 sangat mematikan pada unggas, sementara H7N9 tidak mematikan pada unggas, meskipun sama-sama bersifat zoonosis," ujarnya.

Sampai saat ini, ujarnya, berdasarkan hasil penelitian Litbang pertanian, virus H7N9 ini belum teridentifikasi pada unggas di Indonesia. Namun, pemerintah tetap mewaspadai potensi penularan. Antisipasi dilakukan dengan konsolidasi berbagai pihak dan riset
laboratorium.

Sumber: metrotvnews.com/liputan6.com/tempo.co