70% Kebutuhan susu nasional dipenuhi impor - 13 May 2013
Kontribusi produksi susu dalam negeri untuk konsumsi masyarakat Indonesia hanya 646.953 ton atau sekitar 30% dari kebutuhan nasional. Sebanyak 70% lagi harus dipenuhi dengan impor. Sebab, tingkat konsumsi susu segar dan olahan susu segar di kalangan masyarakat Indonesia pada 2008 mencapai 6,92 kilogram per kapita per tahun. Kondisi itu, menurut Prof Dr Ir Budi Prasetyo Widyobroto DESS DEA, bisa menjadi peluang pasar yang besar bagi usaha sapi perah Indonesia. Tetapi, dengan daya saing peternak sapi perah yang kurang memadai justru mengakibatkan peternak kurang bergairah dan sebagian peternak menutup usaha dan beralih ke profesi lain. Karenanya penyusunan ransum sapi perah menjadi kunci manajemen sapi perah produksi tinggi. "Sistem evaluasi pakan ternak ruminansia yang akurat harus memperhitungkan kebutuhan mikroba rumen dan kebutuhan inangnya, sehingga protein terdegradasi dan protein tidak terdegradasi perlu diperhatikan dalam penyusunan ransum," katanya, saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar pada Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Maha (UGM) di yogyakarta, Senin (13/5). Menurut Budi, sapi perah produksi tinggi memerlukan nutrisi khusus, terutama pada periode puncak produksi awal laktasi.
Kebutuhan asam amino yang tinggi itu tidak hanya dapat dipenuhi dari protein mikroba semata, tetapi juga dari protein tidak terdegradasi yang memiliki kandungan asam amino lengkap. Implementasi sistem penyusunan ransum berdasarkan Protein Digestible dans l’Intestin (PDI) dengan memperhitungkan kebutuhan nutrien mikroba rumen dan ketersediaan asam amino sangat efektif pada sapi perah produksi tinggi. Penerapan sistem PDI, ujarnya, tidak hanya bisa meningkatkan produksi susu, tetapi juga bisa meningkatkan produksi protein dan lemak susu.
Selain itu juga mampu menurunkan kebutuhan suplementasi protein tidak terdegradasi dalam satuan yang sama dan menurunkan ekskresi nitrogen per liter susu serta memperbaiki reproduksi dan kesehatan ternak. (metrotvnews.com)
|