27 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Pemindahan Petikemas Dari Pelabuhan Tg Priok Sudah Dimulai Sejak Jumat - 18 Jul 2013

Petikemas yang menumpuk dan menjadi perbincangan sejak minngu lalu akhirnya disepakati untuk segera dipindahkan ke lokasi lain di luar perlabuhan. Pemindahan sudah dilakukan sejak hari Jumat (12/7) di antaranya untuk ribuan petikemas impor yang menumpuk terlalu lama di relokasi / dipindahkan ke tempat penimbunan pabean di Cikarang Dry Port (CD) Jawa Barat. Sedangkan untuk petikemas yang sudah mengantongi surat perintah pengeluaran barang (SPPB) tetapi tidak diambil pemiliknya, akan dipindahkan ke lokasi penimbunan di Marunda, Cilincing Jakarta Utara. Jadi nantinya barang impor lama maupun yang sudah ada SPPB nya tidak bisa lagi seenaknya diendapkan dipelabuhan, semua harus keluar dari pelabuhan. Sehingga kondisi pelabuhan lenggang dan waktu tunggu barang/dwelling time di pelabuhan bisa ditekan, tandas Sahat Simatupang, Kepala Otoritas pelabuhan Tg Priok.

Kebijakan pemindahan petikemas itu ditetapkan dalam nota kesepahaman bersama (MoU) di antaranya Kantor Otoritas Pelabuhan Tg Priok, Pelayanan Utama Bea dan Cukai, Kantor Syahbandar Utama dan Balai Besar Karantina Tanjung Priok, Kantor Karantina Ikan dan Keamanan Hasil Perikanan Jakarta, PT Pelabuhan Indonesia II cab Tg Priok PT Jakarta International Container Terminal ( JICT) dan TPK Koja, Multi Terminal Indonesia (MTI) dan Mustika Alam Lestari (MAL). Kemudian kesepakatan juga diikuti oleh DPC Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Jaya, Gabungan Importir Seluruh Indonesia (GINSI), DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI, Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) DKI, dan Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia (Aptesindo).

Dalam mengurangi kepadatan anterian truk yang membawa barang ekspor dan impor dari dan menuju kepelabuhan, Otoritas Pelabuhan telah menerapkan sejumlah langkah untuk mengurangi kepadatan antrian truk yang membawa barang ekspor dan impor dari dan menuju pelabuhan. Antrian tersebut tejadi disebabkan salah satunya adalah masuknya truk petikemas untuk kegiatan ekspor dan impor tetapi timbangannya hanya satu sehingga kendaraan itu harus mengantri. Kemudian ini menjadi penyebab juga karena masuknya truk petikemas untuk kegiatan ekspor tersebut karena volume di dalam cukup tinngi.

Untuk melancarkan kondisi truk, maka sejumlah antisipasi sudah dilakukan di antaranya buka tutup di pintu masuk atau gate in untuk mambatasi truk yang berada di lapangan penumpukan tidak terganggu. Selain itu lokasi pintu keluar gate out dibersihkan dari operasional truk di container yard (CY) sehingga armada yang akan keluar lebih lancer. Otoritas Pelabuhan juga akan menambah timbangan manual dengan menempatkan reach stacker alat yang digunakan untuk mengangkat pallet satu barang yang bias digunakan di gudang di gate in 305. Selanjutnya akan mengubah pola separator jalan Bitung dengan pola tiga jalur masuk satu jalur keluar. Juga kegiatan di JICT volumenya padat untuk pemindahan ke Marunda. Menurut catatan arus petikemas di pelabuhan Tg Priok setiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kalau tahun 2009 baru sekitar 3,7 juta TEU’s, tahun 2010 naik jadi 4,7 juta TEU’s dan tahun 2011 naik jadi 5,6 juta TEU’s kemudian tahun 2012 naik menjadi 6,4 juta TEU’s.

Sumber : Business News