27 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Pemicu Tingginya Waktu Tunggu Pelayanan Di Pelabuhan Disebabkan Banyak Permasalahannya - 22 Aug 2013

Pemicu tingginya waktu tunggu pelayanan (dwelling time) di pelabuhan Tg Priok yang selama ini menghantui pelabuhan Tg Priok disebabkan beberapa hal hingga tidak selesai masalahnya. Karena semua sector tidak mau bekerja sama tapi hanya memperlihatkan ego sektoralnya masing-masing. Sehingga penyelesaian dokumen peti kemas impor kategori jalur merah dari JICT dan TPK Koja yang sudah diperiksa fisik atau “behandle” di hari yang sama masih rendah yakni rata-rata hanya 18%-22% saja dari jumlah peti kemas yang diperiksa per hari.

Kondisi ini merupakan salah satu penyebab lamanya waktu tunggu pelayanan karena akumulasi peti kemas yang sudah diperiksa fisik akhirnya menumpuk terlalu lama di lokasi lini 1 terminal peti kemas. Sehingga memacu tingginya waktu tunggu pelayanan (dwelling time) di pelabuhan Tg Priok. Masalah lainnya adalah karena rendahnya laju proses penyelesaian dokumen SPPB terhadap peti kemas impor itu menyebabkan pemilik barang harus menunggu rata-rata 4 hari meskipun peti kemasnya sudah dibehandle.

Dan masalah lainnya adalah karena lamanya penerbitan SPPB disebabkan menunggu keputusan laporan hasil pemeriksaan (LP) peti kemas oleh petugas Bea dan Cukai yang rata-rata memakan waktu 3 hari. Selain itu, penyebab tingginya waktu tunggu (dwilling time) karena kegiatan pemeriksaan fisik peti kemas di lokasi behandle berkontribusi memakan waktu rata-rata 4-6 hari. Untuk proses mendapatkan nama petugas pemeriksaan dan pencarian peti kemas yang akan dipindahkan (behandle) juga membutuhkan waktu 3-5 jam.

Yang menjadi masalahnya soal tersebut juga menyebabkan waktu tunggu pelayanan sandar kapal (waiting time) juga jadi masalah kronis yang mengakibatkan puluhan kapal terpaksa antri lebih dari 8 hari menunggu tambat di pelabuhan Tg Priok. Faktor lain yang juga menguatkan carut marutnya pelayanan di pelabuhan Tg Priok yakni menyangkut masalah keterbatasan peralatan bongkar muat, lahan penumpukan peti kemas impor serta infrastruktur.

Soal infrastruktur menyangkut akses jalur distribusi di luar pelabuhan yang kini berantakan akibat pekerjaan pembangunan jalan tol langsung section E2 Cilincing – Jampea yang akan terhubung dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR). Pembangunan akses langsung itu belum jelas kapan bisa diselesaikan sehingga kemacetan parah setiap hari harus mewarnai lalu lintas di jalur distribusi dari dan ke Tg Priok.

Masalah manejemen lalu lintas yang ruwet itu menyebabkan rotasi angkutan barang dan peti kemas melorot drastis hingga lebih dari 50% untuk semua rute pengiriman barang, sehingga distribusi dari dan ke pelabuhan Tg Priok menjadi jalur neraka. Ini sangat merepotkan bagi pengemudi angkutan barang dan peti kemas.

Kesemrawutan ini sebenarnya bisa ditangani oleh aparat pelabuhan yang menjadi kepanjangan tangan Kementerian Perhubungan, yaitu Otoritas Pelabuhan. Khususnya mengenal tata kelola pelabuhan. Namun karena instansi itu mandul alias tidak bisa berbuat banyak, akibat tersekat banyak kepentingan di pelabuhan, sampai saat ini kondisi masih terjadi.


Sumber : Business News