26 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Impor Terbatas Pada Sapi Bakalan & Daging Beku - 27 Aug 2013

JAKARTA-Dalam Rangka mengisi kekosongan pasokan pada kuartal IV/2013, pemerintah mengalokasikan impor 6.000 ton daging beku dan 60.000 ekor sapi bakalan atau setara dengan 9.00 ton daging.

Dirjen perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengungkapan alokasi ini merupakan bagian dari rencana impor 15.000 ton setara daging untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun ini.

“Untuk kekosongan pada akhir tahun, akan dialokasikan sebanyak 15.000 ton setara daging dalam bentuk sapi bakalan dan daging sapi beku,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (25/8).

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan mengungkapkan alokasi impor 15.000 ton setara daging itu termasuk sapi siap potong, tidak terbatas pada sapi bakalan dan daging sapi beku.

Menanggapi hal tersebut, pelaku usaha menilai sapi siap potong harus tetap dimasukkan dalam alokasi impor 15.000 ton setara daging sampai akhir tahun ini.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bidang Industri Makanan dan Pertenakan Juan Permata Adoe mengatakan sapi siap potong ini merupakan bahan baku tambahan bagi rumah potong hewan (RPH) selain dari sapi lokal.

“Kebijakan impor sapi siap potong ini tidak bisa dilaksanakan temporer. Kalau salah satu dari rantai industry sapi, harga bisa kembali naik,” Kata Juan kepada Bisnis, Senin (26/8).

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Joni Liano mengatakan langkah pemerintah ini sudah tepat. Impor sapi siap potong tersebut tepat dilakukan hanya pada saat darurat. Terlebih, harga daging sapi sudah mulai menunjukkan tren penurunan.

“Kami sudah mempunyai sistem buffer stock yang tertata, sehingga tidak perlu lagi impot sapi siap potong.”


Sumber : Bisnis Indonesia, Selasa 27 Agustus 2013