26 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Arus Barang Bakal Naik Pekan Depan - 27 Aug 2013

JAKARTA-Otoritas Pelabuhan memprediksi bakal terjadi lonjakan arus barang dan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok pada pekan depan seiring dengan meningkatnya jumlah kapal yang bertambat di pelabuhan itu pasca-Lebaran 2013.

Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Sahat Simatupang mengatakan pihaknya menyiapkan langkah stabilisasi guna menahan peningkatan rasio pemakaian lapangan penumpukan atau yard occupancy ratio (YOR).

Langkah yang sama juga bertujuan mencegah lamanya rata-rata waktu tinggal container atau dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok.

“Kita perkirakan minggu depan enggak normal karena kapal-kapal mulai masuk. Mulai pekan ini kami akan berusaha untuk menahan,” ujarnya kepada bisnis, Senin (26/8).

Sahat mengharapkan kesepakatan sejumlah instansi terkait di Pelabuhan Tanjung Priok bisa diubah menjadi regulasi bersama sehingga kontainer yang memperoleh surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB) segera dipindahkan ke luar Tanjung Priok.

Menurutnya, Otoritas Pelabuhan juga akan melakukan reekspor sejumlah kontainer yang dapat menyebabkan tingginya YOR di Tanjung Priok.

Dia menyatakan pihaknya telah memanggil satu perusahaan untuk melakukan reekspor sebanyak 60 kontainer pada Kamis (29/8) karena tidak memiliki dokemen ekspor yang lengkap.

“Saya juga barusan rapat agar kontainer yang longstay (lama) juga dipindahkan untuk menahan YOR,” tegasnya.

Sahat menilai Otoritas Pelabuhan telah berkoordinasi dengan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok guna mengevaluasi sejumlah tempat penimbunan sementara (TPS).

Sejauh ini, pihaknya telah memindahkan 900 boks container yang sudah memperoleh SPPB dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Marunda untuk menekan tingginya YOR.

Pemindahan 900 boks kontainer, dilakukan karena para pemilik barang belum mengambil kontainer itu.

ADA PENINGKATAN
Ketua Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro memperkirakan YOR akan mencapai 100% pada pekan depan karena sejumlah kapal yang ditahan saat Lebaran 2013 mulai melakukan aktivitas tambat di pelabuhan itu.

“Jadi memang benar karena ketika Lebaran ada sejumlah kapal yang ditahan masuk. Dan setelah Lebaran baru diperbolehkan makanya aka nada peningkatan,” katanya.

Dia mengungkapkan sejumlah kontainer dengan kapasitas 50.000 TEUs dari beberapa kapal akan masuk di Tanjung Priok pada pekan depan sehingga dapat memicu peningkatan YOR>

Selain itu, Toto melanjutkan sejumlah kapal impor juga akan bertambat di tanjung Priok sehingga pihak Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok harus menyiapkan langkah antisipasi.

Berdasarkan data yang dirilis Senin (26/8) YOR di PT Jakarta International Container Terminal (JICT) terminal 1 inbound mencapai 102% dan terminal 2 inbound mencapai 77%.

“Sedangkan di jalur merah ada kontainer sekitar 200 TEUs yang belum diurus dan yang sudah diperiksa sekitar 500 TEUs. Yang masih menunggu SPPB ada 300 TEUs. Kalau tiap hari begini dan tidak diatasi bisa stagnan,” tegasnya.

Menurunnya, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok harus mengatasi hal tersebut dengan menginventarasi sejumlah kontainer di TPS.

KPU Bea dan Cukai Tanjung Priok, imbuhnya, bisa menggelar pindah lokasi penumpukan (PLP) agar sejumlah kargo dari Jakarta Timur yang ditumpuk di JICT diahlikan menuju kawasan pabean Cikarang Dry Port.

Saat ini, menurutnya, sekitar 70% kargo di Tanjung Priok merupakan bahan baku industri yang berasal dari sejumlah kawasan industri di Jakarta Timur sehingga lebih mudah diahlikan di Cikarang Dry Port.

Opsi tersebut lebih mudah karena kegiatan bongkar muat di Cikarang Dry Port di bawah pengawasan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok. “Sekarang tinggal dari Bea dan Cukai agar Cikarang Dry Port di bawah pengawasan KPU Priok dan Cikarang Dry Port bisa bersinergi dengan JICT,” katanya.

Saat ini, Cikarang Dry Port masih dibawah pengawasan Kantor Pelayan Bea dan Cukai Tipe A bekasi.

Sumber : Bisnis Indonesia, Selasa 27 Agustus 2013