4 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

INSA : Industri Pelayaran Tumbuh 6,3% - 29 Aug 2013

JAKARTA – Indonesia National Shipowwners Association (INSA) menyatakan industri pelayaran di Indonesia selama lima tahun terakhir tumbuh rata-rata 6,3% per tahun. Pertumbuhan tersebut didorong oleh program nasional asa cabotage yang menjadi lokomotif dai industri ini.

Ketua Umum INSA Cermelita Hartoto mengungkapkan, sejak 2005 hingga sekarang, asa cabotage mampu mendorong investasi di sektor maritime, khususnya dari subsektor pelayaran secara signifikan. Selama periode itu, investasi untuk mendukung program asa cabotage melalui pembelian kapal sebanyak 6.157 unit mencapai US$ 15,4 miliar.

“Dari investasi itu, kapasitas kapal niaga nasional meleset dua kali lipat menjadi 17,42 juta gross ton (GT) dibandingkan 2005 sebesar 5,67 juta GT,” papar dia dalam keterangan resmi yang diterima Investor Daily di Jakarta, Selasa (27/8).

Investasi besar di subsektor pelayaran, sambung dia, mampu meningkatkan pertumbuhan subsector maritime lainnya, seperti industri galangan kapal, industri kepelabuhanan, ship management, usaha bongkar muat, bisnis keagenan, logistik, perdagangan, ketenagakerjaan, industri komponen, asuransi dan perbankan.

Disisi lain, dalam tiga tahun kedepan, industri maritime masih membutuhkan pasokan 235 unit kapal offshore, 80 unit kapal khusus untuk pengeboran, survei seismik, dan kontruksi lepas pantai dengan investasi rata-rata di atas US$ 20 juta per unit.

Selain itu, Indonesia juga sedang memulai program beyond cabotage atas angkutan ekspor dan impor guna membantu pemerintah meningkatkan penerimaan devisa dari ongkos angkut kapal yang selama ini hilang. INSA mencatat, tidak kurang dari Rp 120 triliun rupiah, potensi devisa Indonesia yang hilang dri ongkos angkutan akibat terlalu kecilnya penggunaan kapal nasional pada kegiatan angkutan ekspor dan impor. “Padahal potensi pasarnya selama 2012 saja mencapai 587 juta ton,” ujar Carmelita.

Sementara itu, senior project Direktur Indonesia Maritim Expo (IME) Yeow Hui Leng mengungkapkan, masa depan sektor bahari Indonesia tetap cerah berkat ekonomi yang tumbuh 5,9% pada 2013 serta didukung oleh perdagangan eksternal mencapai 16,7% yang mencapai US$ 46 Miliar.

“Hal ini dikaitkan galangan kapal di Indonesia sejak 2006 telah memperoleh order pembuatan kapal sebesar 586.000 GT karena peraturan pemerintah yang lebih baik serta dukungan investor local,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara. Menurut dia, pemerintah juga berjanji melipatgandakan pembelanjaan untuk jalan raya, pelabuhan, dan Bandar udara mencapai US$ 140 miliar dalam lima tahun mendatang.

Selain itu, Undang-Undang Perhubungan Bahari pada 2008 juga membantu member ruang bagi partisipasi asing dalam pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga dinilai telah menerapkan rencana induk keterhubungan Asean, yang bertujuan memperlancar transfer barang, orang, dan sumber dya di kawasan ini.

“Asean pada 2015 akan menjadikan kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terhubung, memperluas jaringan produksi dan distribusi. Dengan demikian meningkatkan kemampuan komonitas pelayaran nasional untuk bersaing dengan perusahaan asing,” tegas dia.

Disisi lain, pameran IME yang diselenggarakan pada 5-7 September 2013 di Jakarta ini akan diikuti oleh 144 peserta dari 25 negara. Tujuan acara ini adlah memfasilitasi pembentukan jejaring, penjajakan kerja sama, dan menyoroti peluang bisnis antara pemangku kepentingan domestik dan internasional di industri maritim.


Sumber : Investor Daily, Rabu 28 Agustus 2013