5 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

September, Operator Terminal II Kalibaru Diumumkan - 29 Aug 2013

JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) akan mengumumkan hasil tender untuk operator Terminal II Kalibaru pada September mendatang. Proses tender diikuti lima perusahaan asing, yakni PSA Singapore, Cosco Pacific Ltd, China Merchants, Ports America, dan Mitsui & co Ltd.

“Mitsui menjadi pemenang saat tender operator untuk Terminal I Kalibaru. Mitsui masih bisa ikut tender, hanya saja keikutsertaan mereka dibatasi sampai tender Terminal II dan nggak boleh samapi Terminal III. Sekarang, saya kira biar ramai pertandingannya, dengan adanya mitsui ini,” kata Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino usai acara Penandatanganan Kerja Sama Kredit antara Pelindo II, PT Bank Mandiri dan PT Bank Negara Indonesia, di kantor IPC Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (28/8).

Menurut Lino, awalnya, ada 16 perusahaan yang mengikuti proses tender, lalu sisa 14 Perusahaan tersebut hanya enam perusahaan yang memasukan penawaran. “Dan, ada satu perusahaan yang gugur sehingga tinggal lima perusahaan. Kami harap mungkin bidding tender akhir September dan pada Oktober sudah teken kontrak,” ujar dia.

Dia menambahkan, operator Terminal II hanya menangani suprastructure dan equipment, sedangkan untuk masalah infrastruktur tetap menjadi tanggung jawab PT Pelindo II. “Masalah suprastucture tersebut antara lain adalah pipement, listrik, air, gedung di atas, dan alat-alat yang diperlukan untuk terminal. Dan, untuk total investasi suprastructure per satu terminal sekitar US$ 250 juta sehingga total investasi tiga terminal US$ 750 juta,” papar dia.

Disisi lain, proyek Kalibaru mendapatkan pendanaan tambahan sebesar Rp 4 triliun dari Bank Mandiri dan Bank BNI. Dana itu bakal dialokasikan seluruhnya untuk proyek Kalibaru. “Kami sudah punya kontrak US$ 1 miliar untuk pembangunan Kalibaru dengan PT PP, jadi kami harus terus membiayainya,” ucap Lino.

Untuk proyek lain, lanjut dia pendanaan akan dicampur antara pinjaman lain dan dana internal perseroan. Pelindo II tercatat tidak hanya mengerjakan proyek Kalibaru melainkan juga proyek lain, termasuk di Sorong Papua.

Lino juga menuturkan, progres pembangunan Kalibaru sudah mencapai 15% dan menelan biaya sekitar 1,5 triliun. Proyek tersebut dinilai telah berjalan sesuai rencana, dengan target penyelesaian tahap pertama pada akhir tahun depan.

Setelah proyek fase pertama selesai, proyek fase kedua ditargetkan tunas akhir 2015 dan terminal III akhir 2016. Kemudian, pembangunan terminal non-product terminal (bahan bakar minyak/BBM) terbagi dua dan ditargetkan selesai akhir 2017.

Setelah proyek Kalibaru selesai, Lino menyakini aset IPC dapat tumbuh empat kali dalam kurun empat tahun ke depan. “Jadi, Perusahaan akan punya aset Rp. 50 triliun, dari Rp. 12 triliun pada tahun lalu. Bahkan, revenue (pendapatan), net profit juga bisa tumbuh empat kali lipat. Jadi tiba-tiba, kami bisa menjadi another giant- lah di sektor pelabuhan,” kata Lino.

Disisi lain, manajemen Maersk Line Indonesia merespons positif pembangunan proyek Kalibaru. Proyek tersebut dinilai akan mendukung perkembangan industri pelayaran nasional. “Kita perlu mengurangi risiko terhentinya pertumbuhan dalam jangka pendek. Selain itu, usaha untuk mengembangkan pelabuhan baru dan mengatasi berbagai masalah struktual lainnya merupakan langkah tepat guna meningkatkan daya saing Indonesia sebagai mitra dagang dunia,” kata Presiden Direktur Maersk Line Indonesia Jakob Friis Sorensen kemarin.

Sumber : Investor Daily, Kamis 29 Agustus 2013