28 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Eksportir Kakap Brasil Incar Indonesia - 30 Aug 2013

SAO PAULO – Brasilfoods (BRF), eksportir daging ayam terbesar asal Brasil, berencana memperluas pasarnya ke Indonesia. Selain BRF, ada tiga eksportir lainnya yang juga berniat menjadikan Indonesia sebagai pasar mereka, salah satunya Seara.

Adriano Nogueira Zerbini, Market Relations Manager Brasilian Poultry Association (Uniao Brasileira de Avicultura/Ubabef) mengatakan BRF adalah eksportir terbesar di Negara itu.

“Selain BRF, ada Seara yang juga perusahaan besar di sini. Dua perusahaan lainnya saya harus pastikan lagi namanya,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela rangkaian kegiatan dalam rangka pelaksanaan International Poultry Show and 23rd Brasilian Poultry Conference yang digelar di Sao Paulo pada 27 Agustus – 28 Agustus, Selasa (27/8) waktu Sao Paulo.

Empat perusahaan dari Brasil itu tertarik menjadikan Indonesia sebagai pasar bagi produk daging ayam mereka dan kemudian melakukan investasi lewat kemitraan dengan perusahaan di Indonesia.

Menurut Adriano, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Perdagangan Indonesia Gita Wirjawan sebanyak tiga kali mengenai rencana tersebut.

“Ada empat perusahaan yang tertarik dengan pasar Indonesia. Untuk tahap pertama tentunya lewat trading (perdagangan) dan tahap berikutnya mengembangkan partnership dengan perusahaan local,” ujarnya.

Dia menyebutkan kerja sama yang akan dilakukan Brasil dan Indonesia tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak, seperti yang telah dilakukan Negara tersebut dengan sejumlah Negara lain yang juga merupakan penghasilan daging ayam. “Hingga sat ini, ekspor kami ke Indonesia masih nol.”

Hingga Selasa sore waktu setempat, pihak BRF belum dapat memberikan pernyataan mengenai rencana mereka untuk memperluas ekspornya.

“Saya rasa untuk saat ini mereka agak enggan berbicara mengenai rencana ekspor mereka. Tapi sepertinya anda bisa menemui pihak yang berwenang berbicara mengenai itu esok hari (Rabu),” ujar Meggy Araujo, external public relation BRF yang ditemui di booth pameran perushaan itu, selasa (27/8).

Sementara itu, executive President Ubabef Francisco Turra menyebutkan pihaknya menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai kerja sama dengan Indonesia.”Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Kerja sama yang kami tawarkan tentunya juga akan menguntungkan perusahaan di Indonesia, serta konsumen,” katanya.

Dalam kesempatan berbeda, Markets Direktor Ubabef Ricardo Joao Santin menyebutkan setiap Negara sebaiknya memenuhi kebutuhan protein warganya dengan memadukan produksi sendiri dan impor, sehingga tercipta harga yang murah dan menguntungkan konsumen.

STRATEGI PEMBIAYAAN
Francisco Turra, Executive President Ubabef yang juga merupakan mantan Menteri Pertanian Brasil, menyebutkan Pemerintah Brasil tengah mengembangkan strategi pembiayaan bagi industri pertenakan unggas di Negara itu.

“Sebanyak 95% produksi daging ayam di Brasil berdasarkan industri yang terintegrasi. Pertenakan dilakukan oleh masyarakat atau usaha kecil yang memiliki kaitan dengan industri besar yang akan memasok mereka dan juga menjadi penurus produksi para petani itu ke pasar domestik maupun ekspor. Oleh sebab itu, perlu diperkirakan strategi pendanaan yang tepat untuk mereka,” katanya.

Adriano menambahkan pengembangan industri pertenakan ayam di Brasil sama sekali tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. ”Kami diuntungkan oelh kondisi alam seperti ketersediaan air, matahari yang berlimpah sehingga kami tidak perlu menggunakan listrik dalam jumlah besar, serta produksi berbagai biji-bijian sebagai sumber pakan ternak.”

Ubabef merupakan asosiasi yang beranggotakan para pelaku industri yang terkait dengan unggas, baik produsen maupun eksportir. Total anggota Ubabef saat ini sebanyak 123 perusahaan.

Adapun, Brasil mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara. Dengan volume ekspor yang mencapai 3,86 juta ton pada tahun lalu, Brasil mengantongi US$ 7,7 miliar atau setara Rp 84,73 triliun dari ekspor daging ayam dan unggas lainnya.

Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis 29 Agustus 2013