80% Truk Tanjung Priok Butuh Peremajaan - 04 Sep 2013
JAKARTA – Kadin DKI Jakarta menilai sekitar 12.800 unit atau 80% angkutan barang di Pelabuhan Tanjung Priok perlu diremajakan karena sudah berusia 20 tahun.
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Bidang Transportasi Sjafrizal BK mengatakan peremajaan itu untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan barang dan kontainer dari dan menuju pelabuhan terbesar di Indonesia itu.
Usia kendaraan yang sudah tua, menurutnya, turut menyumbang lamanya mobilisasi barang dari dan menuju Tanjung Priok.
Selain itu, umur kendaraan melebihi 20 tahun akan mempersulit saat akan melalui jalan tol lingkar Jakarta yang kini dalam proses penyelesaian.
“Masalahnya jalan itu cukup tinggi, yang sangat mempengaruhi faktor kelancaran itu adalah kondisi kendaraan itu yang sudah tua mencapai di atas 20 tahun,” ujarnya, Senin (2/9).
Untuk mengatasi masalah itu, Sjafrizal menyatakan pihak operator sudah merencanakan program peremajaan mayoritas kendaraan pengangkut barang di pelabuhan.
Namun, dia menegaskan rencana itu terbentur kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok serta tingginya nilai investasi peremajaan kendaraan barang.
Dia menjelaskan kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung memicu biaya yang harus dikeluarkan karena konsumsi BBM yang meningkat tajam.
Belum lagi, pilihan pengendara yang menunggu suasana lenggang juga memperlama proses pengangkutan barang yang pada gilirannya menurunkan frekunsi pengiriman barang dan berdampak pada rendahnya perhitungan ekonomi.
Ketua Komite Tetap Jasa Kepabeanan dan Logistik Kadin DKI Jakarta Syukri Siregar menambahkan kini terdapat 16.000 unit truk pengangkut barang di Pelabuhan Tanjung Priok dengan 9.000 unit di antaranya khusus pengangkut peti kemas.
-Sekitar 12.800 unit truk di Pelabuhan Tanjung Priok berusia di atas 20 tahun.
-ALFI dan Organda ajukan insentif fiscal untuk mempermudah peremajaan armada.
Sumber : Bisnis Indonesia, Selasa 3 September 2013 |