Penurunan Impor Berdampak ke Investasi Enam Bulan - 10 Sep 2013
JAKARTA – Pemerintah mengakui tengah berupaya menurunkan impor guna memperbaiki besarnya defisit pada transaksi berjalan. Penurunan impor tersebut diperkirakan berdampak pada investasi dalam enam bulan ke depan. Untuk itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan kembali meninjau target investasi pada tahun depan.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Chatib Basri mengaku pesimistis akan target investasi tahun depan dapat sesuai target investasi, yaitu sebesar Rp.506 triliun.
“Tahun depan kita coba lihat lagi (target investasi), saya kira harus realistis, karena menurunkan impor saat ini tentu dampaknya baru akan terasa dalam enam bulan ke depan,” ujar Chatib di Jakarta, Senin (9/9).
Sedangkan tahun ini walau terjadi penurunan investasi, Chatib masih optimis mencapai target investasi sebesar Rp 390 triliun.
Menurut dia, perlambatan realisasi investasi BKPM tidak akan berkontribusi besar pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, investasi yang tercatat di BKPM hanya berkontribusi sebesar 15% terhadap pembentukan modal tetap bruto (PMTB).
“Sekarang ini sudah September, jadi tahun ini tidak perlu khawatir soal realisasi tahun ini,” ungkap dia.
Kendati investasi dan pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan, menurut dia, terdapat perusahaan alumunium asal Rusia justru menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, investor asal Rusia belum menyatakan komitmennya.
“Kemarin itu ada perusahaan alumunium dari Rusia yang tertarik investasi di Indonesia. Saya cukup kaget juga dalam suasana begini investment terhadap Indonesia masih datang. Jadi Rp 390 triliun saya rasa di sisa 3,5 bulan ini masih bisa dicapai,” ujarnya.
Sumber : Investor Daily, Selasa 10 September 2013 |