26 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Biaya Logistik di Indonesia Mahal - 12 Sep 2013

Meski terus menunjukan tren pertumbuhan ekonomi yang positif, Indonesia masih menghadapi persoalan yang cukup serius. Kalangan pelaku usaha mengakui pergerakan ekonomi nasional hingga saat ini masih terkendala dengan harga logistik yang bilang cukup tinggi. Laporan tahunan terbaru Bank Dunia menyatakan biaya logistik tinggi dapat menhambat akses perdagangan Indonesia kepada pasar internasional serta mengganggu pencapaian target pertumbuhan ekonomi. Demikian disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldi Masita, di Jakarta (Senin, 9/9).

Masita menambahkan biaya logistik nasional di Indonesia merupakan 24% dari PDB, lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga. Masita menjelaskan laporan tahun 2013 yang disusun ALI bersama Pusat Pengkajian Logistik dan Rantai Pasok ITB Bandung, Kelompok STC dan Panteia Research Institute di Belanda, dan Kantor Bank Dunia Indonesia antara lain menyebutkan kurangnya efesiensi pelayanan kepabeanan di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, terutama terkait masalah waktu bongkar muat barang dari kapal hingga keluar pelabuhan (dwelling time).

Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi. Menurut Sofjan, biaya logistik di Indonesia masih tergolong mahal dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Jika dibandingkan dengan Malaysia biaya logistik di Indonesia hamper 2 kali lipat lebih mahal. Dia mencontohkan untuk logistik sepanjang 55 km, di Indonesia membutuhkan biaya USD550, sedangkan di Malaysia hanya USD300. Ia juga menyebutkan tingginya biaya logistik ini tak hanya dipengaruhi oleh usia dari alat angkut, namun faktor seperti ukuran kapal dan kondisi pelabuhanpun menjadi faktor tingginya biaya logistik.

Sofjan mengatakan industri dalam negeri tertinggal dari negara lain dalam hal efisiensi. Dia mengatakan selain regulasi, minimnya infrastruktur juga menjadi faktor penyebab ongkos industri jasa melambung tinggi. Menurut Sofjan, banyak hal yang harus diperbaiki untuk mendorong pertumbuhan industri diantaranya dari sisi regulasi dan infrastruktur. Apindo telah mengusulkan kepada pemerintah agar ada prioritas pembenahan infrastruktur.

Sofjan mengungkapkan pentingnya bagi Indonesia untuk mengejar negara maju dalam pertumbuhan industri. Sehingga Apindo menganggap komunikasi dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik sangat penting. Forum-forum seperti ini sudah diselenggarakan keempat kalinya dalam perhelatan APEC. Pada pertemuan tersebut, tidak hanya sekedar bertukar pikiran dengan negara lain, tetapi juga memberikan masukan agar Indonesia tidak tertinggal dan bisa berkompetisi sama dengan negara maju. Termasuk mendukung usaha kecil menengah, seperti memberikan informasi dan membuka akses pasar yang menguntungkan usaha kecil. Namun tetap mengakomodir industri besar.

Diingatkan, menjelang ASEAN Economic Community (AEC) 2015, semua pihak agar berbenah untuk memangkas biaya logistik sehingga Indonesia tetap bisa bersaing ke depannya dengan memperluas pelabuhan, bangun bandara, memangkas pungli dan perizinan. Mengutip dan Kemenko Perekonomian, target biaya logistik sampai dengan 2015 dapat turun 3%, lamanya waktu pengiriman barang turun 10%, dan ketidakpastian turun 10%.

Untuk mencapai itu semua, pembangunan infrastruktur harus segera digalakkan di seluruh wilayah negara ini. Pemerintah berupaya membangun pelabuhan, pembangunan tol Trans Sumatera, yang diharapkan dapat menurunkan biaya logistik di Indonesia. Mahalnya harga logistik di tanah air salah satu disebabkan oleh sistem di Indonesia yang dinilai kurang bagus. Selama ini jumlah pasokan barang yang ada umumnya tidak merata. “Setiap kapal yang mengangkut barang muatan ke suatu daerah, kembalinya kapal itu pasti muatannya kosong,” katanya.   


Sumber : Business News