Pelindo II Tetap Pakai Dolar AS - 13 Sep 2013
JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia II mempertahankan pengunaan dolar AS sebagai mata uang utama dalam transaksi pembayaran jasa kepelabuhan untuk perdagangan internasional.
Sekretaris Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II Yan Budi Santoso mengatakan pengunaan mata uang AS itu merupakan keniscayaan dalam pelabuhan bertaraf internasional termasuk Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Menurutnya, penggunaan mata uang dolar AS juga dipraktikkan pelabuhan dunia dalam perdagangan internasional di seluruh dunia.
Dengan begitu, langkah dispensasi mengganti mata uang lokal dari sebelumnya mata uang dolar AS karena terjadi pelemahan nilai tukar justru membuat pelabuhan Indonesia makin tidak bisa bersaing dengan pelabuhan lain.
“Menguat atau melemah ya itu konsekuensi terhadap kami juga menggunakan dolar AS (untung kurs), tapi di mana-mana pelabuhan itu untuk transaksi luar negeri memakai mata uang dolar AS,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/9).
Adapun pada transaksi perdagangan dalam negeri di pelabuhan, operator memang menggunakan mata uang rupiah sesuai negara asal.
Penggunaan mata uang rupiah terutama untuk pembayaran terminal handling charge (THC) domestik, dan biaya lain.
“Tetapi untuk perdagangan luar negeri ya kami pakai dolar untuk pembayaran THC-nya,” tegasnya.
Terkait surat dari Wakil Presiden Boediono yang meminta penjelasan PT Pelindo II mempertahankan penggunaan dolar AS, ungkapnya, perseroan sudah menyampaikan alasannya. Dia menyatakan pihaknya tetap menggunakan mata uang asing asal AS sebatas bagi perdagangan internasional.
“Itu bukan surat kami agar minta tetap menggunakan dolar AS, tapi itu surat penjelasan kami,” katanya.
Bank Indonesia mencatat kurs rupiah masih bergerak di atas RP10.000 per dolar AS yakni antara Rp11.093-Rp11.180 per dolar AS.
Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis 12 September 2013 |