6 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Manufaktur Tingkatkan Ekspor Rp 25 Triliun - 13 Sep 2013

JAKARTA – Industri manufaktur diperkirakan dapat meningkatkan ekspor hingga Rp 25 triliun dalam setahun seiring adanya suntikan modal baru pemerintah ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp 1 triliun. Dengan suntikan modal itu, LPEI dapat memberikan pinjaman modal kerja kepada pelaku industry hingga Rp 10 triliun.

“Pinjaman dari LPEI bisa digunakan untuk mendanai modal kerja, sehingga ekspor bisa meningkat. Sebelumnya suntikan modal sudah diberikan ke LPEI, tetapi masih kurang. Kami minta tambahan lagi Rp 1 triliun. Secara verbal sudah disetujui,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Sutrisno di sela acara Forum Peningkatan Ekspor Industri Manufaktur di Jakarta, rabu (11/9).

Benny menjelaskan, sektor industri seperti tekstil, sepatu, furniture, mainan anak, makanan minuman, pulp and paper yang kekurangan modal kerja bisa langsung meminjam ke LPEI. Modal kerja itu bisa digunakan untuk mengaktifkan kembali mesin-mesin yang terpasang.

“Mesin-mesin yang terpasang yang selama ini tidak terutilisasi secara optimal. Dengan adanya tambahan modal bisa diaktifkan lagi untuk meningkatkan produksi. Dengan demikian, kita bisa menambah ekspor produk,” tutur dia.

Saat ini, kata Benny, utilisasi di industri manufaktur masih sekitar 82%, sehingga masih ada ruang bagi peningkatan hingga 18%.

Benny berharap pemerintah dapat segera mengucurkan dananya kepada LPEI sehingga industri manufaktur bisa segera meningkatkan produksi. Pembiayaan modal kerja melalui LPEI dirasa lebih praktis dibandingkan melalui perbankan karena prosesnya yang lebih cepat dan tidak membutuhkan persyaratan yang rumit. Selain itu, bunga pinjaman yang dikenakan di bawah bunga perbankan.

Dia mengungkapkan, kebijakan penyertaan modal tersebut juga dapat mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri padat kerja. Adanya tambahan modal menjamin kelancaran operasional pabrik sehingga proses produksi juga terus berjalan.

Sumber : Investor Daily, Kamis 12 September 2013