6 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Gondol Bali Masih Andalkan Bandeng, Krapu Untuk Pasar Ekspor - 13 Sep 2013

Balai Besar Litbang Budidaya Laut, Gondol-Bali masih andalkan bandeng, krapu, banggai, clown fish, abalone untuk ekspor, terutama Asia Timur seperti China, Thaiwan, Hongkong. Sedangkan untuk tujuan ekspor ke Uni Eropa, krapu dan bandeng yang lebih disukai. “Selama ini, tidak ada keluhan dari negara importir terutama Uni Eropa. Mereka tidak pernah reject ikan kita,” Kepala Balai Rudhy Gustiano mengatakan kepada Business News (12/9).

Dana ekspor benih bandeng dari Denpasar Bali, per tahun 2010, mencapai sebesar 100 juta ekor. Sedangkan, ekspor krapu mencapai lebih dari dua juta ekor. Bali masih merupakan produsen nomor satu di dunia untuk ikan krapu dan bandeng. Filipina yang juga ekspor krapu, bandeng, ternyata juga impor benih dari Indonesia. “Kita supply dunia.”

Balai Budidaya mengakui, kalau Uni Eropa masih sangat protektif terhadap ikan impor. Hal ini diperparah lagi dengan tekanan dengan dalih food safety, faktor higienis dari ikan impor dari Indonesia. Tidak seperti China yang sudah lebih mapan mengahadapi tekanan dari Uni Eropa, Indonesia masih harus mengedepankan diplomasi perdagangan. “China sudah sangat independen. Tapi negara lain seperti Vietnam, Thailand, belum kuat menghadapi tekanan pembeli di Uni Eropa. Mereka menggunakan dalih scientific point untuk penerapan food safety. Faktor higienis Indonesia dianggap rendah.” 



Sumber : Business News