Kadin Tagih Proyek Pelabuhan Cilamaya - 20 Sep 2013
JAKARTA – Pelaku usaha menagih janji rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat guna memberikan kapasitas investasi dunia usaha di sektor transportasi dan logistik secara jangka panjang.
Ketua Komisi Perhubungan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) provinsi Jawa Barat Muis Tanthowi mengatakan dunia usaha sangat mendukung kehadiran proyek Pelabuhan Cilamaya untuk mengatasi kejenuhan atas kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Soalnya nantinya kehadiran pelabuhan tersebut [Cilamaya’ bisa mengalihkan lebih dari 50% ekspor impor Jawa Barat yang selama ini masih dikapalkan melalui Pelabuhan Priok. Hal ini penting bagi dunia usaha dalam kaitan kepastian investasi jangka panjang,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (19/9).
Menurutnya, penyiapan pembangunan Pelabuhan Cilamaya tidak untuk menandingi proyek Terminal Kalibaru, Jakarta Utara yang kini tengah digarap PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC).
Selam ini Muis mengatakan volume barang yang berasal dari kawasan industri di Jawa Barat berkontribusi hingga 70% kegiatan pengapalan ekspor impor dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Bila dihitung secara nasional, lanjutnya, kegiatan industri di jabar berkontribusi hingga 40% atas keseluruhan industri nasional.
“Pemerintah diminta secara tarif melihat kepentingan industri Jawa Barat dan Pelindo II diharapkan juga bisa legowo jika Pelabuhan Cilamaya layak dipersiapkan secara lebih cepat,” paparnya.
Muis juga menjabat Wakil Ketua Organda Jabar menilai pengalihan arus lalu lintas angkutan pelabuhan yang selama ini menyebabkan kemacetan di DKI Jakarta juga akan terjadi dengan adanya komitmen pemerintah segera merealisasikan Pelabuhan Cilamaya.
“Industri jasa transportasi yang selama ini didominisasi Jakarta pasti masuk ke Jawa Barat dan ini bakal efektif mengurangi tingkat kemacetan di Ibu Kota,” katanya.
Sumber : Bisnis Indonesia, Jumat 20 September 2013 |