Konektivitas Logistik Nasional Mutlak Dilakukan - 30 Sep 2013
Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta, Indonesia jangan hanya menjadi penonton dan sebagai pasar empuk saja dalam kancah logistik global, tapi perlu konektivitas multak dilakukakan mengingat wilayah Indonesia adalah kepulauan. Selain itu, perlu dukungan infrastruktur kepelabuhanan, kereta api, bandara serta angkutan darat (trucking) guna menunjang pertumbuhan logistik. Karena walaupun sudah diamankan dalam Sislognas (Sistem Logistik Nasional) tetapi soal penyiapan infrastruktur logistik itu belum sesai dengan harapan pelaku usaha.
Nofrisel, Sekretaris Tim Ahli Pengembangan Sislognas menyatakan keprihatinannya atas tingginya biaya logistik nasional. Indikator biaya logistik di Indonesia kini masih diukur dari biaya logistic yang mencapai 26,02% dari penduduk domestik broto (PDB) dan rata-rata mencapai 14,08% dari ongkos penjualan produk tersebut. Ditambah onkos transportasi yang berkontribusi hingga 66,8% terhadap operasi biaya logistic di Indonesia. Selain itu, ongkos penangguhan 27,45% dan ongkos administrasi yang berkontribusinya sekitar 5,64% pesediaan.
Menurutnya, Sislognas sudah mengamatkan pengembangan logistic dalam negeri melalui tiga sasaran pokok yaitu jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Sasaran jangka pendek adalah penguatan sistem logistic domestik (2011-2015) dengan sasaran meletakkan dasar yang kokoh agar sistem logistic nasional bisa terkait efektif dan efisien untuk berintegrasi dengan jejaring logistic ASEAN. Untuk jangka menengah dengan integrasi jejaring logistic ASEAN (2016-2020) yakni memperkokoh integrasi logistic dalam negeri, sinkronisasi dan koordinasi dengan jejaring logistic ASEAN dan global. Khusus untuk jangka panjang integrasi jejaring logistic global (2012-2025) agar bisa berperan aktif dalam sistem logistic global yang lebih efektif dan efisien.
Namun Nofrisel menilai, pengamanan sistem logistic nasional mestinya berbasis pada kemaritiman dan tidak berarti moda transportasi lain tidak penting. Laut mestinya menjadi basis dalam pengembangan sistem logistik nasional. Selain itu, perbaikan infrastruktur di semua moda transportasi untuk mendorong daya saing kegiatan logistic nasional juga harus dikedepankan. Untuk itu pemerintah memproteksi kelangsungan usaha logistic lokal ditengah ketatnya persaingan sektor usaha tersebut menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun 2015.
Sumber : Business News |