Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Akan Memperluas Pintu Ekspor-Impor Indonesia - 30 Sep 2013
Pembangunan pelabuhan Cilamaya ke depannya memperluas pintu ekspor Indonesia dengan harapan pemerintah akan meningkatkan hubungan perdagangan dengan berbagai negara tujuan ekspor, seiring dengan rencana tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus gesit menjalin hubungan perdagangan agar pasar ekspor semakin luas dan fungsi pelabuhan Cilamaya sebagi pintu impor bisa berfungsi dengan optimal. Dengan berfungsinya pelabuhan Cilamaya nanti diharapkan pemerintah melakukan hubungan yang baik dengan negara tujuan ekspor. Demikian diungkapkan Maman Permana, Sekretaris Masyarakat Pemerhati Pelayaran, Pelabuhan dan Lingkungan Maritim.
Menurutnya selama ini pengusaha kesulitan meningkatkan pasar ekspor dan daya saing yang kuat dengan Negara lain, jika tidak ada dukungan dari pemerintah. Selain itu, hubungan perdagangan bebas dengan negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa perlu segera dibuka. Pembangunan pelabuhan Cilamaya harus dikerjakan sebagai bagian pengembangan pelabuhan Tg Priok. Karena Cilamaya bisa berfungsi menjadi penopang Tg Priok yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi.
Pembangunan pelabuhan Cilamaya ini sudah digagas sejak tahun 2010. Karena pelabuhan tersebut nantinya akan menjadi proyek jangka menengah dan jangka panjang pada tahun 2018-2023. Penempatannya sendiri mengacu pada peraturan Menteri Perhubungan No. 38 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Pengembangan Pelabuhan Tg Priok. Sedang pengembangannya diatur melalui Perpres No 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011-2025 sebagai upaya pengembangan Jabodetabek Area dalam mendukung konektivitas infrastruktur. Diharapkan rencana pembangunan pelabuhan itu didukung instansi terkait dan pemerintah juga diharapkan meningkatkan hubungan perdagangan dengan berbagai negara tujuan ekspor mengingat pelabuhan baru itu bisa berfungsi luas.
Setelah semua proses persiapan awal rencana pembangunan pelabuhan itu selesai maka Kementerian Perhubungan mengisyaratkan untuk segera membuka tender pembangunan tahap pertama pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat yang menelan biaya sekitar Rp23,9 triliun. Keputusan membuka tender itu untuk mendorong kompetisi, bukan dengan penunjukan langsung seperti pada proyek terminal pelabuhan Kalibaru atau New Port. Kalau pada pembangunan Terminal Kalibaru pihak Indonesia Port Corporation (IPC) mendapatkan konsesi pertama selama 70 tahun ke atas Kalibaru dan bisa diperpanjang hingga 95 tahun. Sementara itu pelabuhan cilamaya nantinya yang dilakukan secara tender diharapkan tidak dilakukan penunjukan secara langsung karena harus ada kompensasi agar pelabuhan efisien, tambah Bobby R Mamahit, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub.
Sumber : Business News |