Pertumbuhan Produksi Hanya 5,5% - 30 Sep 2013
JAKARTA – Pelaku industri terpal lokal memprediksi pemanfaatan kapasitas terpasang pabrik (utilisasi) hingga akhir 2013 hanya tumbuh 5,5% dari target 7%-10% akibat gempuran impor produk serupa yang lebih murah.
Asosiasi Industri Olefin Aromatik & Plastik Indonesia (INAplas) memintah pemerintah membuat regulasi verifikasi produk impor sebelum masuk ke Indonesia agar industri terpal lokal tahap bertahan.
Fajar A.D. Budiyono, Sekretaris Jenderal INAplas, menjelaskan harga terpal lokal memang lebih mahal yakni sekitar Rp25.000-Rp28.000 per kg, sedangkan terpal impor yang kebanyakan dari China yakni Rp22.000-Rp23.500 per kg.
Dari sisi kualitas, produk lokal lebih baik karena memiliki ketahanan 6-12 bulan, sedangkan impor hanya 1-3 bulan bergantung pemakaian. Terpal Indonesia kan nomor tiga terbaik di dunia sedangkan produk mereka itu recycle,” katanya, Minggu (29/9).
Dia mengungkapkan pertumbuhan produksi terpal lokal dalam 3 tahun terakhir cenderung hanya sekitar 5%. Hal itu dikarenakan banyak terpal impor yang lolos masuk ke wilayah pabean Indonesia.
Sumber : Bisnis Indonesia, Senin 30 September 2013 |