Kontribusi Ekspor Masih Rendah - 03 Oct 2013
JAKARTA – Kontribusi ekspor produksi usaha mikro kecil menengah Indonesia terhadap ekspor nasional masih sangat minim, karena baru 7.300-7.600 UKM dari total 56,5 juta usaha yang berhasil mengekspor produknya kenegara-negara tetangga.
Wakil Menteri Perdagangan Dalam Negeri Bayu Krisnamurthi mengatakan jumlah tersebut seharusnya terus bertumbuh dan ditargetkan semakin meningkat seiring dengan besarnya potensi pasar serta kualitas produk dalam negeri yang memiliki daya saing kuat dibandikan dengan produk asing.
“Kalau secara nominal, ekspor UKM [saya] belum ada angka pastinya, namun jelas UKM yang mengekspor produk-produknya terus bertambah,” ujarnya di sela-sela diskusi dengan UKM eksportir ke wilayah APEC, Rabu (2/10).
Menurutnya, tidak ada nilai yang pasti terkait dengan ekspor tersebut, karena beberapa pelaku UKM tidak secara rutin melakukan eksportasi ke negara tetangga. Misalnya tahun ini, produk dikirim ke luar negeri, tetapi tahun depan belum tentu, sehingga kontinuitasnya belum terjaga.
Disisi lain, banyak pula pelaku usaha yang terus menambah pasar ekspornya, tidak hanya di Kawasan Asean, tetapi lebih merambah hingga Asia Pasifik seperti Jepang, Korea hingga Amerika Serikat.
Bayu menambahkan untuk bisa menembus dan memenangkan pasar internasional para pelaku usaha harus kreatif menonjolkan berbagai kelebihan dan kualitas yang dimilikinya. “Mengekspor produk tidak bisa yang massal, harus ada nilai tambah, baik dari segi desain maupun kreativitas yang tinggi,” ujarnya.
Sebagian besar produk-produk UKM yang bisa diterima pasar internasional antara lain produk buatan tangan seperti kerajinan yang menonjolkan ciri khas Indonesia dan mengedepankan kualitas termasuk kuliner.
Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis 3 October 2013 |