Permintaan Sangat Tinggi Rajungan Perlu di Ekspor - 04 Oct 2013
Rajungan adalah salah satu komoditas yang bernilai ekonomi tinggi. Sampai saat ini rajungan sepenuhnya masih ditangkap dari alam. Kalau terus menerus seperti ini dikuatirkan suatu saat Indonesia akan kekurangan rajungan. Karena itu Kementerian Kelautan dan Perikanan diminta melakukan penelitian untuk melakukan budidaya rajungan.
Saimi Saleh, Ketua Asosiasi Eksportir Rajungan Indonesia menyatakan hal ini kepada Business News seusai menerima peserta worskshop on fisheries and their contribution to sustainable Development in APEC Economics di pabrik pengalengan rajungan miliknya di Purwakarta.
Rajungan yang hidup di laut ini keberadaannya hamper ada di seluruh perairan di Indonesia. Kondisi perairan Indonesia sangat cocok untuk habitat rajungan ini sehingga hampir sepanjang pantai di manapun akan mudah ditemukan rajungan.
Tetapi daerah yang potensial tempat perkembang biakan rajungan dan selama ini menjadi pemasok terbesar adalah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Samba, Laut jawa, Lampung, Medan, Kalimantan Barat, Maluku dan Papua.
Permintaan rajungan ini cukup tinggi baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri meskipun harganya relative mahal. Swimming crab (Pontunus Pelagius) adalah paling bernilai ekonomi tinggi.
Sekitar 60% rajungan yang dihasilkan inddonesia diekspor ke Amerika Serikat. Negara lain yang impor rajungannya besar dari Indonesia adalah komoditi ketiga penghasil devisa dari sector perikanan setelah udang dan ikan.
Sumber : Business News |