Ekspor Sarang Walet Terhambat - 08 Oct 2013
SURABAYA – Ekspor sarang walet asal Indonesia ternyata tidak bisa langsung ke China meski telah ada kesepakatan dagang bilateral kedua negara.
Ketua Asosiasi Peternak, Pedagang Sarang Walet Indonesia, Wahyudin Husein menguraikan ekspor sarang walet asal Indonesia seringkali melalui perantara di Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.
“Itu menyebabkan harga sarang bisa dipermainkan dan ditekan rendah,” jelasnya di Surabaya, Jumat (4/10).
Dia menguraikan saat ekspor langsung harga bisa Rp12 juta – Rp15 juta per kilogram. Namun, saat melewati perantara hanya Rp5 juta – Rp6 juta per kg.
Padahal, Indonesia produsen utama sarang walet didunia. Kapasitas produksi nasional 500 ton per tahun dan 30% diantaranya berasal dari Jawa Timur.
Hambatan ekspor ke China juga didorong standardisasi kualitas yang ketat. Terlebih produk asal Indonesia pernah kedapatan mengandung bahan kimia.
“Tapi saat ini tidak ada dan kami minta fasilitas langsung ekspor belum ada solusi,” jelas pengusaha yang memiliki 50 rumah produksi dengan kapasitas 150 kg per bulan itu.
Sumber : Bisnis Indonesia, Senin 7 Oktober 2013 |