2 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Ekspor RI Masih Akan Landai - 08 Oct 2013

JAKARTA – Bank Dunia memprediksi nilai ekspor Indonesia masih akan melemah dalam beberapa tahun kedepan akibat ketidakpastian ekonomi global meskipun kondisi perekonomian dalam negeri berangsur membaik.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Axel van Trotsenburg mengatakan tingkat ekspor Indonesia masih akan melemah selama 2-3 tahun ke depan.

“Ekspor Indonesia sangat bergantung pada harga komoditas yang kini sedang turun. Sebagian besar, lebih dari 60% ekspor Indonesia ditopang oleh komoditas,” kata Trotsenburg di sela-sela wawancara telekonferensi dengan jurnalis di kawasan Asia Pasifik, Senin (7/10).

Dalam laporan perekonomian Asia Timur dan Pasifik peruh kedua 2013 yang dirilis Bank Dunia tercantum, sejak 2012 perekonomian Indonesia terpengaruh menurunnya harga komoditas global dan melambatnya investasi swasta.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai ekspor September sebesar US$119,32 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan 6,12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kepala ekonomi dan Penasehat Ekonomi Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop mengatakan kejatuhan harga komoditas ini bagaikan dua sisi mata uang. Pasalnya alih-alih melihat hal ini sebagai hambatan, Indonesia bisa menjadikannya sebagai kesempatan.

“Kami bisa melihatnya sebagai tantangan untuk menggenjot sumbangan ekspor dari sisi manufaktur,” kata Diop.
  



Sumber : Bisnis Indonesia, Selasa 8 Oktober 2013