2 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Kekhawatiran PT Pelindo II Dengan Dibangunnya Pelabuhan Cilamaya Bukan Alasan - 09 Oct 2013

Kekhawatiran Indonesia Port Corporation (PT Pelabuhan Indonesia II) dengan akan dibangunnya pelabuhan Cilamaya di Karawang bukan alasan yang menakutkan. Karena pengembangan pelabuhan Cilamaya selain bagian dari rencana induk pelabuhan Tg Priok juga merupakan amanat Penpres No.32 tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2015. Selain itu, penugasan konsesinya juga diperdayakan kepada Indonesia Port Corporation, ujar Bobby R Mamahit Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub.

Menurut Bobby, justru dalam konsensi itu disebutkan Tahap II pelabuhan terminal Kalibaru diizinkan jika Tahap I sudah mencapai 70%. Selain itu, Kemenhub meminta Indonesia Port Corporation juga melihat perencanaan pelabuhan Cilamaya bukan untuk jangka pendek tapi untuk jangka panjang. Jangan dilihat seperti itu karena perencanaan pelabuhan Cilamaya yang sebenarnya baru akan dibangun Tahap I itu baru sekitar tahun 2021, sedangkan pembangunan pelabuhan terminal Kalibaru tahap I tahun 2017 sudah selesai, sehingga sinkron keduanya akan menyambung. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan menegaskan akan tetap mempersiapkan rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya, Karawang Jawa Barat secara bertahap sebagai program jangka panjang.

Pelabuhan Cilamaya merupakan bagian dari antisipasi laju pertumbuhan arus bongkar muat peti kemas yang diprediksi lebih tinggi dalam jangka panjang. Prediksi pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan belum mampu mengantisipasi peningkatan kapasitas pelabuhan Tg Priok meskipun sudah membangun Terminal News Port atau Kalibaru. Pelabuhan Cilamaya dalam jangka panjang diharapkan bersinergi dengan New Port untuk menyerap arus peti kemas dari kawasan industri di Jawa Barat.

Dalam tahap pertama menurut Bobby, pelabuhan Cilamaya paling cepat beroperasi pada tahun 2021 sedangkan tahap pertama Kalibaru rampung pada tahun 2017 sehingga seiring dengan hadirnya pelabuhan Cilamaya untuk menampung kegiatan di Tg Priok. Karenanya tidak perlu ada pihak yang harus ketakutan dengan rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya karena pelabuhan itu disediakan demi kepentingan nasional. Oleh karena itu, Indonesia Port Corporation yang mengancam bakal mengembalikan izin konsensi Kalibaru dinilai terlalu berlebihan.

Kekhawatiran Indonesia Port Corporation dengan rencana dibangunnya pelabuhan Cilamaya dengan alasan takut nantinya investor yang punya dana untuk membiayai pembangunan Kalibaru akan mengundurkan diri, karena memang dana untuk pembangunan New Port Tg Priok itu bukan dikeluarkan dari dana pemerintah. Untuk itu maka Indonesia Port Corporation meminta agar pemerintah harus komitmen dengan aturan yang telah disepakati dalam Perjanjian Pemberian Konsesi antar Otoriras Pelabuhan Utama Tg Priok dengan Indonesia Port Corporation. Indonesia Port Corporation mendesak pemerintah agar untuk sementara menunda perencanaan pelabuhan yang terletak di Karawang., Jawa Barat itu sampai utilisasi New Priok Port sudah mencapai 70% seperti yang sudah dalam kesepakatan dimana utilisasinya telah mencapai 70%, atau setelah tahun 2030.

Sementara ancaman yang dikemukakan kepada pemerintah kalau memaksakan dibangunnya Cilamaya, maka kontrak akan dikembalikan dan New Port Priok tidak usah dibangun. Menurutnya investor butuh kepastian dan paling penting lagi yang perlu dicatat bahwa proyek New Port Priok tidak didanai negara. Konsesi ini hendaknya jadi pegangan dasar untuk dijalankan sepenuhnya, maka pelabuhan Cilamaya harus ikut aturan dimana konsesi itu baru boleh dibangun setelah utilisasi Kalibaru mencapai 70% yang diperkirakan baru tahun 2030 terealisasi. Kondisi konstruksi fisik terminal Kalibaru ini tengah berjalan. Dan diharapkan secara bertahap terminal Peti Kemas I beroperasi pada tahun 2014 dan seluruh tahap pertama selesai pada tahun 2018 dengan tambahan kapasitas 4,5 juta TEU’s.

Ini diperkuat dengan surat Presiden Indonesia Port Corporation, Jost R Lino sesuai dengan pasal 6 butir 4 Perjanjian Pemberian Konsesi disebutkan pihak pertama (Otoritas Pelabuhan Priok) memberi jaminan kepada Indonesia Port Corporation untuk membangun dan mengoperasikan Kalibaru sampai utilisasinya 70%. Malahan menurut butir 5 pasal yang sama, setelah utilisasi terminal petikemas (1,2, dan 3) mencapai 70% - 80%. Sementara itu rencana induk Pelabuhan Tg Priok dapat direvisi untuk disesuaikan. Tandas Budi Santoso, Sekretaris Indonesia Port Corporation.


Sumber : Business News